Mencegah dan Mengatasi Gangguan Pencernaan dan Panas Dalam Saat Berpuasa


Saat sedang berpuasa, di mana tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman, mengakibatkan terjadinya perubahan metabolisme. Hal ini pula yang menimbulkan pengaruh pada kinerja semua organ tubuh.

Puasa secara medis terbukti membawa manfaat positif bagi kesehatan. Bahkan, puasa secara empiris dapat membantu meringankan pasien yang mengidap penyakit kronis seperti diabetes, maag, dan sebagainya. Namun tidak dapat dipungkiri, karena keterbatasan asupan makanan dan minuman saat puasa, membuat banyak orang menjadi kekurangan mineral dan cairan. Ditambah dengan kelelahan secara fisik, pola makan yang kurang baik saat sahur dan berbuka, dapat meningkatkan keluhan panas dalam seperti batuk, radang tenggorokan, sariawan, kulit dan mulut kering, bibir pecah-pecah, hingga pencernaan tidak nyaman.

Untuk mencegah sekaligus mengatasi panas dalam saat berpuasa, ketika sahur dan berbuka jaga pola makan sehat. Penuhi kebutuhan cairan dan mineral tubuh. Cairan dan mineral yang cukup akan membuat stamina serta daya tahan tubuh tetap terjaga.

Untuk membantu pemenuhan kebutuhan cairan, mineral, dan mencegah panas dalam, saat sahur dan berbuka sebaiknya minum juga H&T FOOD SARI ALANG-ALANG. H&T FOOD SARI ALANG-ALANG dibuat dari ekstrak akar alang-alang dan batang secang yang kaya mineral. H&T FOOD SARI ALANG-ALANG bersifat sebagai pendingin, sehingga dapat membantu mencegah dan mengatasi panas dalam, menurunkan demam, mengatasi gangguan cerna, serta menghentikan pendarahan.

Berbagai senyawa aktif di dalamnya secara sinergis bekerja untuk melancarkan peredaran darah, menjaga elastisitas pembuluh darah, dan membantu menjaga stamina selama berpuasa.

#minumankesehatanherbalsnw #minumnalangalangsnw #herbalpanasdalamsnw #herbalradangtenggorokansnw #obatdemamsnw #herbaluntukpendarahansnw #obatbatuksnw #herbalmaagsnw #snw #komunitashalal #peluangbisnissnw #bisnissyariahsnw #peluangusahasnw #bisnissampingansnw #CintaProdukHalalanThayyibanIndonesia #CintaProhati 

Agar Puasa Lebih Nyaman Bebas Keputihan


75% perempuan di dunia pernah mengalami keputihan, paling tidak sekali seumur hidup. 45% di antaranya mengalami keputihan dua kali atau lebih. Selama cairan yang keluar berwarna putih atau jernih, dan tidak berbau, itu normal. Hal ini terjadi akibat peningkatan hormon. Tapi bila cairan yang keluar berwarna putih susu atau cokelat, berbau tajam seperti amis atau busuk, disertai gatal, nyeri, dan kemerahan, harus diwaspadai. Biasanya hal itu terjadi akibat infeksi bakteri atau jamur. 91,6 % penyebab keputihan adalah jamur Candida albicans.

Infeksi jamur pada vagina biasanya terkait erat dengan pola makan. Asupan gula berlebihan, minuman beralkohol, atau makanan yang mengandung asam cuka, akan meningkatkan risiko infeksi jamur pada vagina. Saat puasa, kebiasaan kurang baik seperti mengkonsumsi sebagian besar makanan yang terlalu manis dan rendah serat juga dapat meningkatkan risiko, sekaligus menghambat penyembuhan keputihan. Hal ini tentu membuat puasa menjadi tidak nyaman.

Untuk mencegah, mengurangi, hingga menyembuhkan keputihan, saat sahur dan berbuka makanlah dengan pola makan yang sehat. Hindari makanan terlalu manis, berlemak atau berminyak. Agar lebih nyaman selama berpuasa, saat sahur dan berbuka, konsumsi juga SHAD LIN NISA.

SHAD LIN NISA adalah kapsul khusus wanita hasil ramuan beberapa herbal pilihan yang berkhasiat untuk menyelesaikan berbagai masalah kewanitaan di organ intim seperti keputihan, haid yang tidak teratur, otot kendor dan lendir berlebihan di rahim, bau yang kurang sedap, masalah kesuburan, serta berbagai permasalahan saat nifas.

#obatkeluhanmenstruasi #herbalpelancarhaidsnw #obatpelancarhaidsnw #herbalpenyeimbanghormon #pelancarmenstruasisnw #herbalkeputihansnw #herbalsnwpencegahkista #herbalkesuburansnw #snw #bisnisberkahsnw #snwbisnishalal #peluangbisnissnw #bisnismandiri #halalindonesia #peluangusahasnw #bisnissampingansnw #CintaProdukHalalanThayyibanIndonesia #CintaProhati 

Mengaktifkan Sistem Daya Tahan Tubuh dan Jaganya Tetap Berimbang Saat Puasa


Saat pandemi COVID-19, amankah umat Islam berpuasa? Menurut ahli gizi UGM, R. Dwi Budiningsari, SP., M.Kes., Ph.D, dalam kondisi normal puasa bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh (imunitas). Sebaliknya, belum ada studi yang menyatakan berpuasa meningkatkan risiko infeksi COVID-19. Meskipun demikian, bagi orang yang memiliki penyakit tertentu, saat ingin berpuasa harus berkonsultasi dengan dokter.

Imunitas sangat dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas asupan gizi. Gizi akan menjadi sumber energi utama. Gizi pula yang menjadi regulator untuk mengatur tubuh tetap sehat dan bugar, termasuk daya tahan. Saat kebutuhan energi dan fungsi regulasi terpenuhi, maka gizi akan menjalankan perannya sebagai fungsi pertumbuhan. Bila saat sahur dan berbuka, gizi orang yang berpuasa terpenuhi sesuai kebutuhan, maka dia akan aman dari ancaman infeksi penyakit apapun.

Puasa yang benar dapat membantu tubuh memperbaiki jaringan sel yang rusak dan merangsang produksi sel darah putih baru untuk regenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh. Agar dapat berfungsi baik dan maksimal bagi kesehatan, maka sistem kekebalan tubuh harus bekerja secara berimbang. Oleh karena itu, orang yang puasa tetap memerlukan tambahan konsumsi SHAD IMUN saat sahur dan berbuka.

SHAD IMUN bersifat sebagai imunomodulator yang membuat sistem imun lebih aktif dalam menjalankan fungsinya. SHAD IMUN akan menguatkan sistem imun tubuh (imunostimulator) saat daya tahan rendah, atau menekan reaksi sistem imun (imunosuppressan) saat sistem pertahanan tubuh berlebihan. Dengan demikian, sistem kekebalan tubuh dapat selalu optimal melawan infeksi virus, bakteri, dan mikroba lainnya selama berpuasa.

#viruscoronasnw #coronavirus #antiviruscoronasnw #imunitastubuhsnw #herbalsistemimunsnw #herbaldayatahantubuhsnw #suplemendayatahantubuhsnw #herbalpeningkatimunsnw #snw #komunitashalal #snwbisnishalal #peluangbisnissnw #bisnissyariahsnw #bisnismandiri #halalindonesia #peluangusahasnw #bisnissampingansnw #wirausaha #CintaProdukHalalanThayyibanIndonesia #CintaProhati 

3 Butir Kurma + Secangkir Teh Hilba Saat Sahur dan Berbuka


Puasa Ramadhan segera datang. Penuhi kebutuhan nutrisi, sehingga secara fisik tubuh lebih siap untuk berpuasa. Agar tetap dapat menjalankan aktivitas dengan baik dan stamina tetap fit selama berpuasa, perhatikan makanan dan minuman saat sahur dan berbuka. Sedapat mungkin konsumsilah makanan yang mengandung serat, vitamin dan kalsium, protein, karbohidrat, serta zat besi.

Keluhan umum yang dirasakan orang saat berpuasa adalah badan lemah dan terganggunya sistem pencernaan, terutama susah BAB. Menurut para ahli, sebagian besar penyebab badan lemah, sering pusing, mata berkunang, dan gangguan pencernaan adalah kurangnya asupan serat dan zat besi.

Serat berperan dalam membantu meningkatkan gerak peristaltik usus, sehingga makanan menjadi lebih mudah dicerna. Makanan yang dicerna secara sempurna akan menjadi sumber energi untuk beraktivitas. Selain itu, pencernaan yang lancar akan menghindarkan dari sembelit dan diare.

Asupan zat besi selama berpuasa juga harus diperhatikan, agar terhindar dari anemia yang membuat badan lemah, pusing, serta penglihatan berkunang. Untuk memenuhi kebutuhan zat besi selama berpuasa, saat sahur dan berbuka konsumsilah sayuran seperti bayam atau brokoli.

Selain itu, saat sahur dan berbuka minumlah segelas TEH HILBA. TEH HILBA merupakan teh celup dengan komposisi daun teh dan biji hulbah kaya serat dan zat besi untuk membantu pemenuhan serat dan zat besi selama berpuasa. TEH HILBA juga kaya katekin sehingga dapat membantu memperbaiki dan meningkatkan metabolisme tubuh, menjaga stamina, dan meningkatkan sistem imun tubuh.

#tehantistrokesnw #tehherbalantikankersnw #tehuntukdarahrendahsnw #penambahzatbesi #tehceluphilbasnw #tehantianemia #pelancarmetabolismetubuh #tehkayaseratsnw #snw #komunitashalal #bisnisberkahsnw #snwbisnishalal #peluangbisnissnw #bisnismandiri #peluangusahasnw #bisnissampingansnw #CintaProdukHalalanThayyibanIndonesia #CintaProhati 

Suplemen Alami Menjaga Stamina Tetap Fit Saat Puasa


Pandemi COVID-19 belum reda, sedangkan puasa Ramadhan insya Allah segera tiba. Amankah berpuasa saat pandemi? Bagaimana dengan daya tahan tubuh kita?

Menurut ahli, tidak ada hubungan yang signifikan antara puasa dan penurunan daya tahan tubuh. Justru, puasa memberi efek positif bagi kesehatan seperti menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar gula darah, mengurangi kelebihan lemak tubuh, dan menyehatkan sistem pencernaan.

Namun tidak dipungkiri bahwa tubuh kita membutuhkan 2.250- 2.725 kalori per hari untuk menjalankan aktivitas. Saat puasa, tidak ada asupan makanan dan minuman selama berjam-jam. Untuk mencukupi kebutuhan kalori, secara alamiah tubuh akan memecah glukosa dan glikogen sebagai sumber energi.

Saat glukosa dan glikogen habis, tubuh juga memecah lemak sebagai sumber energi alternatif. Proses inilah yang membuat orang yang berpuasa secara fisik menjadi lebih lemah, malas bergerak, mudah mengantuk, hingga sulit konsentrasi. Bila tidak dipersiapkan dengan baik, bisa jadi akan mengalami dehidrasi, sakit kepala, nyeri ulu hati, maag (dispepsia), dan konstipasi.

Agar tidak mengganggu kegiatan sehari-hari, pasokan energi saat sahur dan berbuka harus diperhatikan. Jaga komposisi dan kecukupan porsi makanan dan minuman. Saat sahur dan berbuka, lengkapi makanan Anda dengan suplemen kesehatan seperti SHAD NIGELLA PLUS.

SHAD NIGELLA PLUS adalah suplemen herbal yang dapat membantu meningkatkan daya tahan dan stamina tubuh, menjaga kebugaran tubuh, menjaga dan memperbaiki sistem pencernaan, serta mencegah penyumbatan pembuluh darah.
Kandungan sterol dan seratnya dapat membantu meningkatkan bioktivitas hormon dan memperbaiki metabolisme tubuh.

#suplemenkesehatansnw #suplemenherbalsnw #obatjantung #peningkatimunalami #suplemendayatahantubuh #suplemenpelengkapgizi #penambahstaminasnw #habbatussaudasnw #nigellasativa #ginseng #snw #komunitashalal #snwbisnismudah #peluangbisnissnw #snwbisnismandiri #peluangusahasnw #bisnissampingan #CintaProdukHalalanThayyibanIndonesia #CintaProhati 

Puasa Aman dan Nyaman Gula Darah Terkendali


Amankah puasa bagi pengidap diabetes? Saat puasa, kadar gula darah cenderung menurun. Hal ini dikarenakan selama puasa tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman, sehingga untuk beraktivitas, tubuh membakar lemak sebagai sumber energi. Dampaknya, kadar gilkogen dan glukosa pun akan turun. Puasa secara teratur juga diyakini dapat mengurangi risiko resistensi insulin pemicu diabetes.

Bagi pengidap diabetes tipe 2, penurunan gula darah secara drastis dapat memicu hipoglikemia. Oleh karena itu, saat sahur maupun berbuka, atur dengan ketat pola makan, porsi, dan jenis makanannya, sehingga hipoglikemia maupun hiperglikemia dapat dicegah.

Konsumsilah kalori sesuai kebutuhan. Misal, bila membutuhkan kalori sebesar 1.500-2.000 kalori per hari, maka bagi tiga kalori tersebut saat makan saat sahur, berbuka, dan camilan di antara dua waktu tersebut. Atau, bagi kalori tersebut menjadi dua dan sisakan 100-200 kalori untuk camilan.

Saat sahur dan berbuka, hindari makanan yang mengandung karbohidrat atau gula tinggi, ganti dengan buah-buahan. Konsumsilah karbohidrat yang mengandung serat, seperti nasi merah atau gandum. Untuk protein, penuhi dengan ikan, susu rendah lemak, dan daging tanpa lemak. Hindari konsumsi gorengan, terutama yang digoreng dengan minyak jenuh. Minumlah air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi.

Agar semakin aman dan nyaman, saat sahur dan berbuka, konsumsi SHAD ENDIABET. SHAD ENDIABET adalah kapsul herbal yang diramu khusus untuk membantu mengendalikan kadar gula darah, meningkatkan insulin, dan membantu memperbaiki kerja pankreas agar menghasilkan insulin secara lebih maksimal, sehingga dapat membantu mengobati diabetes melitus (kencing manis).

#obatherbaldiabetessnw #obatdiabetessnw #herbaldiabetesmelitussnw #shadendiabet #obatkencingmanissnw #obatpankreassnw #penurunguladarahsnw #herbalhalalsnw #snw #snwbisnishalal #peluangbisnissnw #bisnismandiri #peluangusahasnw #bisnissampingansnw #CintaProdukHalalanThayyibanIndonesia #CintaProhati