Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Mencegah dan Mengatasi Gangguan Pencernaan dan Panas Dalam Saat Berpuasa

Saat sedang berpuasa, di mana tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman, mengakibatkan terjadinya perubahan metabolisme. Hal ini pula yang menimbulkan pengaruh pada kinerja semua organ tubuh. Puasa secara medis terbukti membawa manfaat positif bagi kesehatan. Bahkan, puasa secara empiris dapat membantu meringankan pasien yang mengidap penyakit kronis seperti diabetes, maag, dan sebagainya. Namun tidak dapat dipungkiri, karena keterbatasan asupan makanan dan minuman saat puasa, membuat banyak orang menjadi kekurangan mineral dan cairan. Ditambah dengan kelelahan secara fisik, pola makan yang kurang baik saat sahur dan berbuka, dapat meningkatkan keluhan panas dalam seperti batuk, radang tenggorokan, sariawan, kulit dan mulut kering, bibir pecah-pecah, hingga pencernaan tidak nyaman. Untuk mencegah sekaligus mengatasi panas dalam saat berpuasa, ketika sahur dan berbuka jaga pola makan sehat. Penuhi kebutuhan cairan dan mineral tubuh. Cairan dan mineral yang cukup akan membuat st...

Agar Puasa Lebih Nyaman Bebas Keputihan

75% perempuan di dunia pernah mengalami keputihan, paling tidak sekali seumur hidup. 45% di antaranya mengalami keputihan dua kali atau lebih. Selama cairan yang keluar berwarna putih atau jernih, dan tidak berbau, itu normal. Hal ini terjadi akibat peningkatan hormon. Tapi bila cairan yang keluar berwarna putih susu atau cokelat, berbau tajam seperti amis atau busuk, disertai gatal, nyeri, dan kemerahan, harus diwaspadai. Biasanya hal itu terjadi akibat infeksi bakteri atau jamur. 91,6 % penyebab keputihan adalah jamur Candida albicans. Infeksi jamur pada vagina biasanya terkait erat dengan pola makan. Asupan gula berlebihan, minuman beralkohol, atau makanan yang mengandung asam cuka, akan meningkatkan risiko infeksi jamur pada vagina. Saat puasa, kebiasaan kurang baik seperti mengkonsumsi sebagian besar makanan yang terlalu manis dan rendah serat juga dapat meningkatkan risiko, sekaligus menghambat penyembuhan keputihan. Hal ini tentu membuat puasa menjadi tidak nyaman. Untuk mencega...

Amankah Orang Dengan Gangguan Hati Berpuasa?

Sakit hati (liver) menempati peringkat kedua penyebab kematian paling banyak untuk kelompok penyakit infeksi. Amankah orang yang mengalami gangguan organ hati berpuasa Ramadhan? Puasa sebenarnya menyehatkan secara fisik. Saat berpuasa, kerja organ-organ yang berkaitan dengan pencernaan seperti lambung, usus, pankreas, empedu, termasuk hati, diistirahatkan. Hati adalah organ pencernaan yang aktivitas metaboliknya paling tinggi. Hati berperan sebagai gudang sekaligus distributor zat-zat makanan, dan pengendali keluar-masuknya racun di tubuh. Ketika tubuh kekurangan asupan kalori saat puasa, hati akan mengubah glikogen yang disimpannya menjadi glukosa dan energi. Untuk menghemat energi, hati membantu tubuh melakukan pengurangan beban dengan menguras zat-zat beracun yang sudah masuk terlalu dalam pada sel-sel tubuh. Dengan berkurangnya racun, maka sirkulasi oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan jaringan tubuh lebih lancar. Dampaknya, semua sel tubuh dapat memperbaiki diri dan fungsinya le...

Mengaktifkan Sistem Daya Tahan Tubuh dan Jaganya Tetap Berimbang Saat Puasa

Saat pandemi COVID-19, amankah umat Islam berpuasa? Menurut ahli gizi UGM, R. Dwi Budiningsari, SP., M.Kes., Ph.D, dalam kondisi normal puasa bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh (imunitas). Sebaliknya, belum ada studi yang menyatakan berpuasa meningkatkan risiko infeksi COVID-19. Meskipun demikian, bagi orang yang memiliki penyakit tertentu, saat ingin berpuasa harus berkonsultasi dengan dokter. Imunitas sangat dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas asupan gizi. Gizi akan menjadi sumber energi utama. Gizi pula yang menjadi regulator untuk mengatur tubuh tetap sehat dan bugar, termasuk daya tahan. Saat kebutuhan energi dan fungsi regulasi terpenuhi, maka gizi akan menjalankan perannya sebagai fungsi pertumbuhan. Bila saat sahur dan berbuka, gizi orang yang berpuasa terpenuhi sesuai kebutuhan, maka dia akan aman dari ancaman infeksi penyakit apapun. Puasa yang benar dapat membantu tubuh memperbaiki jaringan sel yang rusak dan merangsang produksi sel darah putih baru untuk regenerasi ...

3 Butir Kurma + Secangkir Teh Hilba Saat Sahur dan Berbuka

Puasa Ramadhan segera datang. Penuhi kebutuhan nutrisi, sehingga secara fisik tubuh lebih siap untuk berpuasa. Agar tetap dapat menjalankan aktivitas dengan baik dan stamina tetap fit selama berpuasa, perhatikan makanan dan minuman saat sahur dan berbuka. Sedapat mungkin konsumsilah makanan yang mengandung serat, vitamin dan kalsium, protein, karbohidrat, serta zat besi. Keluhan umum yang dirasakan orang saat berpuasa adalah badan lemah dan terganggunya sistem pencernaan, terutama susah BAB. Menurut para ahli, sebagian besar penyebab badan lemah, sering pusing, mata berkunang, dan gangguan pencernaan adalah kurangnya asupan serat dan zat besi. Serat berperan dalam membantu meningkatkan gerak peristaltik usus, sehingga makanan menjadi lebih mudah dicerna. Makanan yang dicerna secara sempurna akan menjadi sumber energi untuk beraktivitas. Selain itu, pencernaan yang lancar akan menghindarkan dari sembelit dan diare. Asupan zat besi selama berpuasa juga harus diperhatikan, agar terhindar ...

Suplemen Alami Menjaga Stamina Tetap Fit Saat Puasa

Pandemi COVID-19 belum reda, sedangkan puasa Ramadhan insya Allah segera tiba. Amankah berpuasa saat pandemi? Bagaimana dengan daya tahan tubuh kita? Menurut ahli, tidak ada hubungan yang signifikan antara puasa dan penurunan daya tahan tubuh. Justru, puasa memberi efek positif bagi kesehatan seperti menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar gula darah, mengurangi kelebihan lemak tubuh, dan menyehatkan sistem pencernaan. Namun tidak dipungkiri bahwa tubuh kita membutuhkan 2.250- 2.725 kalori per hari untuk menjalankan aktivitas. Saat puasa, tidak ada asupan makanan dan minuman selama berjam-jam. Untuk mencukupi kebutuhan kalori, secara alamiah tubuh akan memecah glukosa dan glikogen sebagai sumber energi. Saat glukosa dan glikogen habis, tubuh juga memecah lemak sebagai sumber energi alternatif. Proses inilah yang membuat orang yang berpuasa secara fisik menjadi lebih lemah, malas bergerak, mudah mengantuk, hingga sulit konsentrasi. Bila tidak dipersiapkan dengan baik, bisa jadi akan ...