Tempat yang baik dan bersih akan mengeluarkan sesuatu yang baik dan bersih pula. Perilaku, tutur kata, dan berbagai perbuatan lainnya sangat tergantung dengan apa yang dimasukkannya ke dalam tubuh.Itulah pula yang melandasi Sahl bin Abdullah at-Tustari, ulama sufi dan ahli teolog dari Tustar hingga berkata, “Orang yang mengkonsumsi makanan haram, anggota tubuhnya akan cenderung kepada maksiat, baik disadari atau tidak. Sedangkan orang yang mengkonsumsi makanan halal, niscaya anggota tubuhnya cenderung taat kepada Allah dan diberi taufik untuk berbuat kebaikan.”
Mengkonsumsi makanan yang sehat akan berdampak pada kesehatan fisik, sedangkan mengkonsumsi makanan halal akan berdampak pada kesehatan mental dan jiwa. Selain itu, makanan yang halal merupakan kunci kebersihan dan kerendahan hati, perilaku yang baik, dan munculnya hikmah melalui lisannya. Makanan/minuman yang halal dari segi zat dan cara memperolehnya, dapat membuat darah dan daging melahirkan energi positif, sehingga dapat memudahkan seseorang untuk melakukan amal-amal mulia. Lebih jauh dari itu, makanan yang halal dapat mendatangkan keberkahan dari Allah SWT.
Sahabat Sukses SNW, bila ingin menjadi pribadi dengan karakter yang baik dan hidup lebih berkah, maka kita harus memulainya dengan mengkonsumsi makanan yang halal (membawa dampak positif secara kejiwaan), sekaligus thayyib (membawa dampak kebaikan secara fisik).
Mari mulai dari diri sendiri dan keluarga, lalu sedapat mungkin mengajak orang yang ada di sekitar kita untuk melakukan hal yang sama. Bergabunglah dengan gerakan Cinta ProHati (Cinta Produk Halalan Thayyiban Indonesia).
#cintaprodukhalal #produkhalalindonesia #komunitaspedulihalal #makananhalal #hatinurani #halalcorner #halalanthoyiban #gunakanprodukhalal #gerakancintahalal #snw #komunitashalal #bisnishalal #peluangbisnis #bisnissyariah #bisnismandiri #halalindonesia #peluangusaha #bisnissampingan #entrepreneur #CintaProdukHalalanThayyibanIndonesia #CintaProhati
Komentar
Posting Komentar